Posts

Showing posts from 2015

Antara Lidah Dan Sendok Oleh Yang Mulia Bhikkhu Uttamo Thera

Bagaikan lidah yang dapat merasakan setiap rasa sayur yang melewatinya, demikian pula orang bijaksana dapat mengerti Dhamma walaupun baru sejenak mengenalnya (Dhammapada Bala Vagga 65). Di dalam Dhammapada dikatakan ada dua jenis perkenalan dengan Dhamma. Yang pertama adalah perkenalan biasa-biasa, selanjutnya tetap biasa-biasa saja. Diibaratkan seperti sendok. Sendok tidak pernah kepedasan. Tidak pernah begitu menyentuh lombok langsung berteriak kepedasan. Kenapa? Karena sendok tidak punya rasa. Menyendok sambal bisa, kuah juga mau. Apa saja boleh diambil dengan sendok. Menyendok yang baik dan menyendok yang jelek bisa pula. Sendok tidak bereaksi, karena dia tidak pernah merasakan rasa apapun yang menempel di tubuhnya. Begitu juga dengan umat yang termasuk jenis ini. Datang ke vihara, ikut puja-bhakti, baca paritta, dan meditasi. Termasuk ngantuk dan melamunnya… Satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali, satu bulan, dua bulan, setahun, dua tahun sampai sepuluh tahun mengenal Dhamma

Bukan Urusanku

Jika Anda peka terhadap kata-kata orang lain dan mengizinkan kata-kata itu melukai atau melecehkan Anda, Anda seharusnya ingat nasihat Buddha kepada Rahula, putra-Nya - jadilah seperti bumi. Orang buang air kecil dan besar ke bumi; mereka memuntahi dan membakarnya. Segala macam sampah dibuang ke bumi, namun bumi tidak pernah mengeluh; bumi hanya menerima segalanya. Orang juga melakukan hal-hal indah di atas bumi. Mereka membuat taman, bahkan lebih bagus, mereka membangun vihara di atas bumi. Namun bumi tidak bereaksi, tak peduli apa yang terjadi padanya. Jadilah seperti bumi. Apa pun yang orang katakan atau perbuat, jadilah tak tergoyahkan. Jika mereka memuji Anda atau menyalahkan Anda, itu urusan mereka. Tidak perlu terpengaruh oleh ucapan orang lain, entah baik atau buruk. Ketika Anda punya sikap "bukan urusanku", hal-hal itu tidak akan pernah meresahkan Anda. Ajahn Brahm - Bukan Siapa Siapa

Ajahn Brahm: Semakin Ingin Bahagia Justru Akan Semakin Menderita

Setiap orang jika ditanya apa yang dicari dalam hidup, pasti akan menjawab mencari kebahagiaan. Hati-hati! Bisa-bisa bukannya kebahagiaan yang diraih, tapi malah penderitaan. “Jangan mencoba untuk menjadi bahagia. Terlalu berusaha untuk jadi bahagia malah bisa jadi menderita,” Ajahn Brahm mengingatkan. Inilah prinsip ajaran Buddha, keinginan menimbulkan duka. Lalu bagaimana caranya agar bahagia? “Melepas, welas asih, dan baik terhadap diri sendiri dan itulah penyebab kebahagiaan,” jelas Ajahn Brahm. Ajahn Brahm kembali hadir di Jakarta mengobati kerinduan publik Indonesia yang sudah setahun tidak bertemu. Ceramah Ajahn Brahm di Jakarta kali ini yang bertajuk “Hello Happiness” pada Minggu (29/3/2015) adalah sesi kedua setelah yang pertama sehari sebelumnya di Mataram, NTB. Sekitar 2600 orang memenuhi The Palm Ballroom Mall Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat. Ajahn Brahm berkunjung ke Indonesia dalam rangkaian Ajahn Brahm Tour d’Indonesia tanggal 28 Maret – 1 April 2015 yang

Another Post related to Ajahn Brahm Tour Indonesia 2015

Image
Ajahn Brahm: Kalau Anda Ingin Keren, Bermeditasilah! Sutar Soemitro Dalam tur ceramah Ajahn Brahm Tour d’Indonesia 28 Maret – 1 April 2015 lalu, Ajahn Brahm menjawab sejumlah pertanyaan dari umat yang disampaikan secara langsung dalam sesi tanya jawab atau melalui fan page Facebook Ehipassiko Foundation, penyelenggara tur ceramah. (Baca Ajahn Brahm: Semakin Ingin Bahagia Justru Akan Semakin Menderita ) Salah satu pertanyaan berasal dari Ling Lingga Pratiwi, “Meditasi itu baik untuk menenangkan hati, tapi saya sulit membulatkan tekad untuk melakukannya. Bagaimana cara mendorong keyakinan untuk mau bermeditasi?” Ajahn Brahm menjawab dengan menceritakan seorang teman yang bermeditasi 1 jam sehari, kecuali ia sedang sibuk. Ketika sedang sibuk, ia justru bermeditasi 2 jam setiap hari. “Karena saat Anda belajar bagaimana cara bermeditasi, otak Anda menjadi makin efisien. Banyak orang otaknya lelah, dan saat lelah mereka tidak tahu bagaimana mengistirahatkan otak, memulihkan

Anyeong Happiness!

Image
Ribuan Kebahagiaan dalam Dhamma Talk  “Hello Happiness” Ajahn Brahm Tour D`Indonesia 2015   Minggu 29 Maret 2015, Bertempat di The Palm Ballroom Mall Taman Palem Cengkareng Jakarta, Perhelatan tahunan yang ke-7 yang selalu digelar oleh Ehipassiko Foundation yaitu event Dhamma Talk Interaktif Ajahn Brahm Tour D`Indonesia kembali digelar. Selalu ada “Mantra” terbaru yang disampaikan disetiap event ceramah Ajahn Brahm setiap tahunnya yang terurai dalam tema acara yang kali ini bertajukan “Hello Happiness”, bertujuan agar kita semua bisa mengenal apa itu kebahagiaan dan bisa selalu berbahagia. Dhamma Talk kali ini agak berbeda dari biasanya yang diisi oleh pembicara utama yaitu Ajahn Brahm yang dibantu oleh moderator yaitu Mom Handaka Vijjananda (Founder Ehipassiko Foundation ) , serta penterjemah yang sudah tidak asing lagi yang selalu hadir menemani ceramah Ajahn Brahm yaitu saudara Tasfan Santacitta. Kali ini datang satu narasumber yang turut mendampingi Ajahn Brahm yaitu bapak